logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSisi Gelap Kecerdasan Buatan...
Iklan

Sisi Gelap Kecerdasan Buatan Generatif

Teknologi gen AI bagai pedang bermata dua. Di tangan penjahat, gen AI dapat digunakan untuk social engineering dengan lebih efektif.

Oleh
RICO USTHAVIA FRANS ANGGOTA STEERING COMMITTEE INDONESIA FINTECH SOCIETY
Β· 0 menit baca
Senior Vice President Product Management Qualcomm Ziad Asghar mendemokan salah satu aplikasi kecerdasan buatan atau <i>artificial intelligence</i> (AI) generatif gambar Stable Diffusion di Snapdragon Summit, Maui, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (25/10/2023).
KOMPAS/DITYA DIVERANTA

Senior Vice President Product Management Qualcomm Ziad Asghar mendemokan salah satu aplikasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif gambar Stable Diffusion di Snapdragon Summit, Maui, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (25/10/2023).

Beberapa waktu lalu ramai beredar di media sosial video Presiden Joko Widodo berpidato dalam bahasa Mandarin dengan sangat lancar. Banyak yang terkagum-kagum, tetapi mereka lebih kagum lagi setelah tahu bahwa video itu ternyata hasil suntingan menggunakan teknologi generative artificial intelligence atau gen AI.

Suara, gerakan mulut, dan mimik wajah Presiden Jokowi dalam video tersebut sangat meyakinkan. Gen AI atau kecerdasan buatan generatif adalah cabang kecerdasan buatan yang mengacu pada kemampuan mesin untuk menghasilkan konten yang menyerupai konten buatan manusia.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan