Iklan
Pelajaran dari Satpam
Takut disuruh membeli asuransi ini atau saham itu oleh petugas cakep. Maka, saya ke ATM saja. Ke ATM langganan saya.
Saya kini dikenal oleh bermacam-macam orang. Ke mana pun saya pergi, ada saja orang yang menyambut saya dengan senyum. Apakah mereka pernah saya temui? Tak tahu pasti. Maka, saya bingung bereaksi. Jadinya kaku, dikira sombong.
Misalnya, baru-baru ini di Ubud Writers and Readers Festival ada beberapa orang mendekati saya sembari berkata, βOh, Bapak yang di Udar Rasa itu. Saya senang bertemu.β Lalu, mau saya bilang apa? Paling-paling tersenyum kikuk atau bertukaran nomor HP. Bahkan, kalau diundang di acara resmi, nama saya kerap disebut setelah nama para rektor dan wakil menteri. Tak jelas kenapa?