Tajuk Rencana
Bursa CPO dan Realitas Pasar
Setelah sempat tertunda-tunda, kita akhirnya meluncurkan bursa CPO, 13 Oktober lalu. Akankah tujuan menjadikan Indonesia barometer harga CPO dunia segera terwujud?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F27%2Fd59a6b9f-5fd1-4b62-af9e-c4fe602706eb_jpg.jpg)
Pekerja memindahkan sawit petani ke atas truk untuk dikirim ke pabrik di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Juli 2022.
Keinginan Indonesia bisa menjadi barometer harga CPO dunia adalah hal wajar karena Indonesia produsen terbesar CPO, menyumbang 85 persen produksi CPO dunia pada 2022. Selama ini, Indonesia bergantung pada bursa Rotterdam dan Malaysia dalam penentuan harga sawit.
Dengan adanya bursa CPO di dalam negeri, pembentukan harga CPO diharapkan lebih adil, transparan, akuntabel, dan real time (Kompas, 14/10/2023). Persoalannya, bagaimana keinginan itu bisa diwujudkan jika hanya sebagian kecil, yakni sekitar 10 persen, CPO yang diperdagangkan lewat bursa?
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Bursa CPO dan Realitas Pasar".
Baca Epaper Kompas