logo Kompas.id
OpiniDengung Toksik Panggung...
Iklan

Dengung Toksik Panggung Politik

Saat ini sejumlah panggung politik sering kali terdorong meletakkan gagasan kebangsaan sebagai komoditas politik yang toksik. Perlu sebuah strategi ideologis untuk mengembalikan gagasan kebangsaan menjadi narasi utama.

Oleh
HENDRO MUHAIMIN
· 1 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Geliat panggung politik hari-hari ini tidak bisa diprediksi dengan pikiran yang pasti. Acapkali gagasan politik yang mendengung adalah narasi toksik, terbelakang, dan cenderung meninggalkan praktik-praktik kebaikan. Dengung politik ini jika dibiarkan akan mendegradasi nilai demokrasi yang seharusnya menjunjung tinggi komitmen dan semangat kebangsaan menuju kontestasi 2024.

John Rawls (1971) dalam bukunya, A Theory of Justice, mengembangkan gagasan mengenai prinsip-prinsip keadilan dengan menggunakan sepenuhnya konsep ciptaannya yang dikenal dengan ”posisi asali” (original position) dan ”selubung ketidaktahuan” (veil of ignorance). Rawls berusaha memosisikan dalam hak politik dasar bagi setiap manusia adalah sama dan setara antara tiap-tiap orang di dalam masyarakat serta tidak ada pihak yang memiliki posisi lebih tinggi antara satu dengan yang lainnya.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan