logo Kompas.id
›
Opini›Nobel dan Pandemi
Iklan

TAJUK RENCANA

Nobel dan Pandemi

Awal Oktober 2023, Hadiah Nobel kembali diberikan kepada mereka yang berkontribusi besar pada kemanusiaan. Penghargaan yang layak bagi pejuang di jalan sunyi.

Oleh
REDAKSI
· 1 menit baca
Petugas kesehatan mempersiapkan suntikan vaksin penguat Pfizer di Kantor Kecamatan Senen, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Sentra vaksin tersebut menyediakan tujuh vial vaksin untuk dosis kedua maupun penguat.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas kesehatan mempersiapkan suntikan vaksin penguat Pfizer di Kantor Kecamatan Senen, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Sentra vaksin tersebut menyediakan tujuh vial vaksin untuk dosis kedua maupun penguat.

Hadiah Nobel Kedokteran tahun ini diraih ahli biokimia asal Hongaria, Katalin Kariko, dan ahli imunologi asal Amerika Serikat, Drew Weissman. Penghargaan itu diberikan atas temuan mereka mengenai modifikasi basa nukleotida untuk pengembangan vaksin messenger RNA (mRNA) yang efektif melawan virus penyebab Covid-19.

Penemuan dua peraih Nobel ini amat penting guna mengembangkan vaksin mRNA selama pandemi Covid-19, yang bermula pada awal 2020. Temuan inovatif mereka secara mendasar mengubah pemahaman tentang bagaimana mRNA berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh kita.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Nobel dan Pandemi".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...