Mewaspadai Propaganda Komputasional
Makin besar kemungkinan pilihan politik kita didikte oleh propaganda komputasional dan strateginya sulit dideteksi. Untuk itu, diperlukan mitigasi dampak melalui jurnalisme kepemiluan berbasis data dan investigasi.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah foto yang menunjukkan bakal calon presiden Prabowo Subianto mengantuk saat sedang rapat bersama Presiden Joko Widodo dan pejabat lainnya bersliweran di jagat maya, awalnya di Twitter. Saya termasuk yang hampir percaya dengan foto tersebut, tetapi akhirnya juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Simanjuntak, mengklarifikasi unggahan foto tersebut dengan versi videonya disertai deskripsi lengkap.
Foto yang beredar tersebut hanyalah satu cuplikan yang direkayasa dengan keterangan negatif yang ditambahkan. Masalahnya adalah pesan bohong (disinformasi) tersebut menyebar ke platform media sosial lain, muncul di berita media daring (online), hingga tersebar di pesan Whatsapp tak lewat dari 24 jam.