logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMembumikan Kebudayaan Inklusif
Iklan

Membumikan Kebudayaan Inklusif

Dengan merangkul dan merayakan kekayaan budaya yang berbeda, kita tidak saja menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis, tetapi juga membuka potensi inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Oleh
MUHAMMAD ADLIN SILA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6F5KDqZLGEEZxZ7NQNWx22IB2Ac=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F15%2Fba9482da-ac3a-4dba-b9d5-3dae78003fc0_jpg.jpg

Era hari ini dengan segala kompleksitasnya, mengelola suatu bangsa yang luas dan kaya akan keragaman budaya seperti Indonesia tentu bukan merupakan hal mudah. Tak bisa dimungkiri, kebudayaan dengan segala dinamikanya terus mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan berkembangnya umat manusia. Tak jarang dalam perkembangannya, kebudayaan menghadapi beberapa problematika, dari yang bersifat hambatan hingga pola pikir.

Hambatan berkaitan dengan pandangan hidup, faktor psikologi sosial, sikap-sikap konservatif, bahkan sikap-sikap etnosentrisme. Sementara, pola pikir yang tertutup, rigid, merasa paling benar kerap membayangi persoalan kebudayaan. Belum lagi warisan lokal (local heritage), ikatan-ikatan persaudaraan, dan tradisi-tradisi yang unik menjadi terlupakan atau menghilang secara gradual dari waktu ke waktu.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan