logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPendekatan Humanis di Rempang
Iklan

Pendekatan Humanis di Rempang

Kekisruhan dalam proses relokasi perkampungan adat di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, menjadi catatan penting akan perlunya pendekatan humanis.

Oleh
REDAKSI
Β· 1 menit baca
Seorang siswa SMP N 22 Galang menangis ketakutan akibat bentrok aparat dan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9/2023).
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Seorang siswa SMP N 22 Galang menangis ketakutan akibat bentrok aparat dan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9/2023).

Unjuk rasa ribuan warga Melayu yang menolak relokasi perkampungan adat Pulau Rempang, seperti diberitakan Kompas, ricuh. Demonstrasi digelar di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kota Batam, Kepri, Senin (11/9/2023), dan menjadi unjuk rasa kedua di BP Batam.

Salah seorang koordinator massa, Ariandi dari Puak Melayu Kepri, mengatakan, lebih dari 1.000 orang berunjuk rasa. Selain warga Melayu di Kepri, sebagian massa datang dari Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. ”Ini solidaritas warga Melayu dengan warga Rempang untuk menolak relokasi kampung adat,” kata Ariandi (Kompas, 12/9/2023).

Editor:
ADI PRINANTYO
Bagikan