Plus Minus Tanpa Skripsi
Skripsi sejatinya adalah proses panjang yang memerlukan kesabaran, baik dosen pembimbing maupun mahasiswa yang ingin bimbingan. Kalau diganti dengan publikasi jurnal, ada prosesi yang terpotong.
Skripsi selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa tingkat akhir. Tidak seperti halnya mata kuliah lain, skripsi tidak ada teorinya, tidak ada rumusnya. Skripsi mahasiswa akhir bisa rampung hanya dengan syarat ketekunan dan nasib baik ketika mendapat dosen pembimbing yang dapat meluangkan waktu untuk mengarahkan, memberikan masukan, saran, terkait arah jalan tugas akhir mahasiswa yang disebut skripsi.
Mahasiswa pintar belum tentu skripsinya mulus dan lancar seperti jalan tol. Banyak juga mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang) ataupun mahasiswa dengan kemampuan akademik kurang mentereng alias biasa-biasa saja justru bisa menamatkan skripsi lebih cepat ketimbang mahasiswa yang dianggap pintar.