logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊAkrobatik Politik
Iklan

Akrobatik Politik

Presiden Jokowi tak perlu main dua kaki, satu di PDI-P dan satu lagi di kelompok seberangnya. Suatu keniscayaan, pada setiap pergantian presiden, dari partai mana pun, akan terjadi kesinambungan dan perubahan kebijakan.

Oleh
IKRAR NUSA BHAKTI
Β· 1 menit baca
Ilustrasi
KOMPAS/HERYUNANTO

Ilustrasi

Minggu, 13 Agustus 2023, bagaikan petir di siang bolong, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mendeklarasikan partai mereka bergabung dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

Padahal, kurun waktu sebulan sebelumnya, dua tokoh partai itu secara terpisah melakukan komunikasi intens dengan petinggi PDI Perjuangan (PDI-P), khususnya Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani, serta dengan bakal calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan