logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPengembalian Artefak: Solusi...
Iklan

Pengembalian Artefak: Solusi atau Tantangan Dekolonisasi?

Pemulangan obyek-obyek dari Belanda, betapapun banyaknya jumlahnya, tidak akan memiliki arti apa-apa tanpa diiringi kesadaran untuk memerdekakan perspektif kita dari narasi-narasi kolonial.

Oleh
ADIEYATNA FAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sZqMVbqCZUO1P3-7AjIeVNt3fsA=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F27%2F18df9b7d-62f2-4050-beb3-79224088e2bd_jpg.jpg

Tanggal 10 Juli 2023 menandai satu episode penting dalam sejarah hubungan antara Indonesia dan Belanda. Belanda mengembalikan 427 artefak yang dirampas dari Indonesia pada masa kolonial. Di antara artefak-artefak berharga tersebut terdapat empat arca dari Candi Singhasari, keris dari kerajaan Klungkung, benda koleksi Pita Maha dari Bali, dan pusaka-pusaka dari kerajaan Lombok.

Benda-benda tersebut selama lebih dari seratus tahun disimpan dan menjadi obyek utama ruang pamer museum-museum di Belanda. Salah satunya di Museum Volkenkunde di Leiden, di mana arca-arca masterpiece dari candi Singhasari ditempatkan di ruang pamer paling depan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan