logo Kompas.id
OpiniMengkritik Konsepsi "Anak...
Iklan

Mengkritik Konsepsi "Anak Sebagai Investasi Masa Depan"

Menempatkan anak sebagai investasi masa depan justru menjauhkan anak dari hak-hak fundamentalnya saat ini, terutama hak untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Anak juga harus ditempatkan sebagai pemilik masa kini.

Oleh
FADHIL MUHAMMAD PRADANA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2cUQjrlquahMGL7wpJC_lanVrKo=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F23%2F178e29e2-6a01-488f-bf26-5d8d97350de6_jpg.jpg

Pada setiap peringatan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli, kita selalu tak asing dengan kalimat ”anak adalah pemilik masa depan”, ”anak adalah investasi masa depan”, dan frasa sejenis lainnya.

Kalimat tersebut terkesan heroik dan menggambarkan semangat keberpihakan pada kepentingan anak. Tapi, jika kita selisik lebih dalam, kalimat itu yang kemudian membuat posisi anak dalam banyak aspek kehidupan menjadi terbatas.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOVITA ARIKA, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan