logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บTerkuaknya Luka Lama di...
Iklan

Terkuaknya Luka Lama di Perancis

Kerusuhan sepekan di Perancis menguak luka lama di negeri itu. Dari rasialisme sistemik, masalah kepolisian, hingga isu tersisihnya anak muda dari keluarga imigran.

Oleh
Redaksi
ยท 1 menit baca
Para penonton balap sepeda Tour de France membentangkan spanduk bertuliskan pesan dalam bahasa Perancis yang artinya Keadilan untuk Nahelโ€ pada rute awal etape pertama Tour de France ke-110 di Bilbao, Spanyol utara, 1 Juli 2023. Nahel, remaja keturunan imigran di Perancis, yang tewas ditembak polisi Perancis, 27 Juni 2023, memantik unjuk rasa dan kerusuhan luas di Perancis.
AFP/BERTORELLO

Para penonton balap sepeda Tour de France membentangkan spanduk bertuliskan pesan dalam bahasa Perancis yang artinya Keadilan untuk Nahelโ€ pada rute awal etape pertama Tour de France ke-110 di Bilbao, Spanyol utara, 1 Juli 2023. Nahel, remaja keturunan imigran di Perancis, yang tewas ditembak polisi Perancis, 27 Juni 2023, memantik unjuk rasa dan kerusuhan luas di Perancis.

Sekitar sepekan menyusul tewasnya remaja berusia 17 tahun keturunan imigran di tangan petugas kepolisian, 27 Juni 2023, Perancis diguncang kerusuhan besar. Unjuk rasa disertai penjarahan, pembakaran mobil dan kantor-kantor polisi serta gedung pemerintah, dan aksi-aksi vandalisme lainnya membuat otoritas negeri itu kewalahan.

Data yang dirilis Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin per Senin (3/7/2023) menunjukkan, lebih dari 5.600 kendaraan dibakar massa, 1.000 properti milik swasta dibakar atau dirusak, dan 250 kantor polisi diserang. Untuk meredakan kerusuhan, Perancis mengerahkan sekitar 45.000 polisi.

Editor:
ANDREAS MARYOTO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan