Ibadah Haji
Haji dan Jihad Ekologis
Festivalisasi kolosal manasik haji mengandung spirit jihad ekologis. Hanya saja, pesan ekologis haji belum menjadi arus utama dalam tata kelola, manasik, dan ritual haji. Haji mestinya menggelorakan jihad ekologis.

Melepas haji dari kesadaran ekologis sama artinya menegasikan tujuan ”fitrah” haji. Haji merupakan ibadah yang bertumpu kepada keseimbangan tiga poros kekuatan, yaitu poros teosentrisme (Allah), antroposentrisme (al-nas), dan ekosentrisme (al-alam).
Ironisnya, tafsir haji didominasi cara pandang teo-antroposentris, menegasikan sisi ekosentris sebagai kaki berpijak. Orientasi Ilahi dan manusia begitu hegemonik. Dimensi ekologis tenggelam dalam ingar-bingar kemegahan istana teo-spiritualisme dan singgasana kemanusiaan.