Iklan
Lumpur Lapindo
Selama 17 tahun apakah tidak ada peneliti Indonesia yang mampu meneliti agar lumpur Lapindo bisa dikelola sehingga bernilai ekonomis? Pernah ada usaha membuat batu bata dari lumpur Lapindo, tetapi tak ada kelanjutan.
Sekitar tahun 1992-1995, ketika bekerja di pabrik pensil Indomulti, di Jalan Raya Serang Km 12 Tangerang, saya pernah ditugasi pemilik pabrik untuk meminta bantuan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Pabrik kami perlu teknologi terapan untuk mengatasi limbah ampas kayu hasil serutan mesin pembuat bentuk pensil, baik yang bulat maupun persegi. Sejak pabrik tersebut berdiri, ampas serutan kayu tersebut hanya dibakar di tungku pembakaran pabrik di belakang. Jadi ada sumber pencemaran udara di situ.