Antariksa di Jazirah Korea
Indonesia di masa era Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pernah memiliki program peroketan. Namun, program peroketan Indonesia berlangsung tidak konsisten.
Berita yang diterbitkan Institut Penelitian Ruang Angkasa Korea Selatan menyebutkan, Korsel berniat meluncurkan roket komersial produksi dalam negeri, Nuri.
Meski ditunda, kesiapan peluncuran Nuri menjadi bukti Korsel tak kalah unggul dari Korea Utara dalam roket peluncur (satelit). Di landasan luncur, Nuri berketinggian 47 meter, berat 200 ton. Roket dikembangkan selama 10 tahun dengan biaya 1,5 miliar dollar AS. Nuri disebut akan menempatkan satelit dengan misi observasi ke orbit setinggi 550 kilometer. Satelit NEXTSat 2 seberat 180 kilogram ini dikembangkan Institut Sains dan Teknologi Korsel (Kompas, 25/5/2023).