logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMenuju Keseimbangan Baru di...
Iklan

Menuju Keseimbangan Baru di Arab

Kembalinya Suriah ke Liga Arab menggambarkan potret geopolitik di Timur Tengah yang bergerak menuju keseimbangan baru. Bangsa Arab memulainya lewat Suriah.

Oleh
Redaksi
Β· 0 menit baca
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (kiri) menyambut kedatangan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam KTT Liga Arab di Jeddah, Arab Saudi, 19 Mei 2023.
AP/SAUDI PRESS AGENCY

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (kiri) menyambut kedatangan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam KTT Liga Arab di Jeddah, Arab Saudi, 19 Mei 2023.

Pertemuan puncak 22 negara anggota Liga Arab di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (19/5/2023), tidak menarik untuk dicermati andai tak ada agenda penerimaan masuknya kembali Suriah di organisasi kawasan itu. Berdiri tahun 1945, Liga Arab dicatat sebagai organisasi tanpa gigi. Selama puluhan tahun organisasi itu kerap tak berdaya menyelesaikan berbagai konflik.

Misalnya satu dekade terakhir, saat dunia Arab terkoyak perang di Suriah, Yaman, dan Libya, Liga Arab tak berbuat apa-apa. Sidang organisasi itu tak menarik perhatian, bahkan, bagi pemimpin negara anggotanya. Sebagian kerap terlihat terkantuk saat sidang. Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, pemimpin de facto Arab Saudi, memilih absen, berdalih saran dokter, saat tahun lalu Aljazair menggelar KTT.

Editor:
PAULUS TRI AGUNG KRISTANTO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan