25 Tahun Reformasi
Orde ”Beja”
Ada yang bilang Reformasi 1998 gagal total atau jalan di tempat. Barangkali ini periode transisi menuju negeri dengan tatanan demokrasi yang diidealkan. Terasa lebih klop jika zaman ini disebut Orde Beja. Zaman mujur.

Ilustrasi
Setiap Mei tiba dan orang bertanya apa hasil reformasi, maka aneka jawaban berseliweran, dari yang normatif, pesimistis, tumpang tindih, jumpalitan akrobatik, sampai jawaban penuh ironi dan sarat kejenakaan.
Ada yang bilang Reformasi 1998 nasibnya seperti nama jenderal purnawirawan—Gatot—alias gagal total. Yang lain menyebut sekadar jalan di tempat. Cuma ganti kemasan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Orde ".
Baca Epaper Kompas