Kultur Toksik Dunia Akademik
Kultur feodal dan kultur seremonial itu adalah dua kultur toksik yang akan terus menyandera dunia akademik Indonesia berada dalam keterbelakangan. Jika keduanya terus dibiarkan, jangan berharap akan lahir pemenang Nobel.
Harian Kompas belakangan ini beberapa kali menurunkan berita tentang dunia akademik di Tanah Air. Isu yang diangkat terkait dengan joki karya ilmiah untuk calon guru besar dan beban administrasi dosen yang berlebihan.
Di tengah gonjang-ganjing dunia akademik tersebut, Peter Carey, sejarawan yang mendedikasikan dirinya untuk mengkaji sejarah Indonesia modern, menyampaikan kuliah daring tentang mengapa Indonesia tidak pernah memiliki pemenang Nobel. Ia menyebutkan beberapa faktor, antara lain gaji dosen yang sangat kecil, status PNS dosen yang justru kontraproduktif dengan pengembangan ilmu pengetahuan, tidak ada cuti panjang (sabbatical leave) bagi dosen untuk fokus melakukan riset mandiri dan aktivitas akademik lain di luar kampus, serta tidak ada kultur tinjauan sejawat (peer review) yang memadai.