logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPeternak Ayam, Derita Tiada...
Iklan

Peternak Ayam, Derita Tiada Akhir

Dualisme antara perusahaan integrasi dan para peternak mandiri yang selalu merugi harus diselesaikan. Solusinya, pemerintah bisa meminta perusahaan integrator bermitra secara utuh dengan peternak ayam mandiri.

Oleh
M CHAIRUL ARIFIN
Β· 1 menit baca
Peternak memberi makan ayam broiler di peternakan yang dikelola melalui sistem kemitraan dengan perusahaan, Kamis (27/6/2019), di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Peternak memberi makan ayam broiler di peternakan yang dikelola melalui sistem kemitraan dengan perusahaan, Kamis (27/6/2019), di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berita berjudul ”Peternak Ayam Rugi Triliunan Rupiah” (Kompas, 17 April 2023) seolah melengkapi derita para peternak ayam ras pola mandiri yang hampir sepanjang tahun menghiasi pemberitaan di berbagai media cetak, elektronik, dan media sosial. Tidak itu saja, bahkan saking jengkelnya peternak dalam beberapa tahun terakhir sempat berunjuk rasa dan adakalanya diikuti dengan membuang atau membagikan produknya secara gratisan kepada masyarakat begitu saja.

Penyebabnya, turunnya harga jual per ekor ayam hidup di kandang peternak (farm gate prices) yang tidak sebanding dengan biaya produksinya dan tidak sesuai dengan harga acuan pemerintah (HAP). Masalah serta kejadian ini sampai seberapa jauh dapat mengganggu dunia usaha perunggasan dan bagaimana peran pemerintah mengintervensi dengan berbagai regulasi. Ada baiknya kita mencoba berpikiran jernih dan seobyektif mungkin dengan tidak menuding pihak mana pun.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan