logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊAgama dan Kehidupan
Iklan

Agama dan Kehidupan

Aktivitas moderasi beragama menjadi relevan dan menjadi tantangan para pemuka agama untuk kreatif mentranformasikan nilai-nilai spiritual dalam kebijakan publik. Fenomena ini mendesak dan krusial.

Oleh
Alfaridzy Try Budimantana
Β· 1 menit baca
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diwawancari wartawan seusai bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/3/2021). Pertemuan tersebut untuk membahas program pencegahan korupsi di lingkungan Kementerian Agama. Yaqut juga menyampaikan pentingnya kerja sama pencegahan dan supervisi dari KPK terkait penyelenggaraan haji dan umroh. Kompas/Heru Sri Kumoro 3-3-2021
KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diwawancari wartawan seusai bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/3/2021). Pertemuan tersebut untuk membahas program pencegahan korupsi di lingkungan Kementerian Agama. Yaqut juga menyampaikan pentingnya kerja sama pencegahan dan supervisi dari KPK terkait penyelenggaraan haji dan umroh. Kompas/Heru Sri Kumoro 3-3-2021

Tulisan Prof Masdar Hilmy, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya (Kompas, 17/4/2023), sangat menarik. Ada fenomena korelasi yang rendah antara peran agama dan kualitas kehidupan publik.

Berdasarkan survei Pew Research Center 2020, Indonesia dan Filipina adalah negara dengan peran agama tertinggi (96), disusul Kenya, Brasil, dan lainnya (84-95); Meksiko, Korea Selatan, dan lainnya (45-55); Jerman, Swedia, Selandia Baru, dan lainnya (9-39).

Editor:
AGNES ARISTIARINI
Bagikan