Iklan
Pengeroyokan ”Online” di Bali
Gelombang pengeroyokan ”online” ini mulai tampak kira-kira enam bulan yang lalu. Mencerminkan zaman global kita, yang rawan konflik.
Dengan kemajuan teknologi, ada kemajuan sosial. Semua orang setuju, kan? Termasuk di Bali. Termasuk perihal pengeroyokan. Dahulu, sampai akhir Orde Baru, jika orang dikeroyok di ”Pulau Dewata” ini, terjadi di jalan. Hingga babak belur.
Kini tukang keroyok tetap beroperasi, tetapi di internet. Lebih canggih! Apalagi di antaranya terdapat perempuan! Selain itu, tidak banyak berbeda: tetap ada gelombang-gelombangnya; dan orang yang dikeroyok kadang-kadang adalah penjahat nyata, kadang-kadang penjahat imajiner. Dan pada umumnya orang luar.