Neurodiversitas, Merayakan Keberagaman dalam Autisme
Autisme merupakan bagian keragaman umat manusia, bukan ”kecacatan” atau ”kekurangan”. Sudah waktunya kita melibatkan individu autistik untuk berkontribusi di masyarakat, serta mendukung hak mereka.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tanggal 2 April sebagai World Autism Awareness Day (Hari Kepedulian Autisme Sedunia). Namun, rentetan peristiwa kekerasan yang menimpa anak dan remaja autistik di Indonesia masih menjadi prioritas untuk pekerjaan rumah yang harus diperbaiki bersama.
Belum lama ini, publik dikejutkan dengan berita mengenai anak balita autistik yang mengalami perlakuan yang diduga sebagai tindakan kekerasan saat menjalani terapi di rumah sakit di kawasan Depok (Kompas.com, 17/2/2023, ”Kepala Anak Autisme Dijepit di Selangkangan Terapis, Orangtua Harap Pelaku Disanksi Setimpal”). Kecaman keras datang dari berbagai pihak, termasuk kalangan orangtua dan praktisi terapis, di media sosial.