logo Kompas.id
OpiniKebakaran di Plumpang
Iklan

Surat Pembaca

Kebakaran di Plumpang

Melakukan investigasi terkait penyebab kebakaran, harus termasuk investigasi feasibility study report-EIA dan LARAP pembangunan terminal tersebut.

Oleh
Abdul Afif
· 1 menit baca
Para tenaga kesehatan dan medis yang membantu penanganan pertama korban-korban kebakaran akibat ledakan terminal BBM milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023). Mayoritas pasien mengalami luka bakar hingga 80 persen, sehingga dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas memadai.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

Para tenaga kesehatan dan medis yang membantu penanganan pertama korban-korban kebakaran akibat ledakan terminal BBM milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023). Mayoritas pasien mengalami luka bakar hingga 80 persen, sehingga dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas memadai.

Harian Kompas (Sabtu, 4/3) mengabarkan kebakaran di Terminal Integrated Bahan Bakar Minyak milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Kebakaran berlangsung Jumat (3/3) malam, 17 orang meninggal dan sedikitnya 50 orang terluka.

Menurut pemberitaan Kompas Minggu (5/3/2023), dugaan sementara polisi dari berbagai keterangan dan bukti di lapangan, kebakaran terjadi saat penerimaan minyak jenis pertamax dari Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Diduga penerimaan ini memicu tekanan berlebih pada tangki.

Editor:
AGNES ARISTIARINI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...