Surat Pembaca
Berkaca pada Bung Hatta
Bung Hatta mengajarkan, tanpa jabatan dan kekayaan melimpah saja etika universal harus dijaga, terlebih dengan jabatan publik yang gajinya dari rakyat. Tanpa integritas, upaya reformasi birokrasi tidak akan berarti.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F03%2F20%2Fe8c5d2a4-cd37-44e4-bfbf-3633e51ad6d9_jpg.jpg)
Putri Bung Hatta (dari kiri ke kanan) Halida Nuriah Hatta, Meutia Farida Hatta, dan Gemala Rabi'ah Hatta, menunjukkan buku yang mereka tulis Bung Hatta di Matta Tiga Putrinya dalam peluncuran buku tersebut di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Putri kedua Bung Hatta, Gemala Rabi’ah Hatta, bercerita bahwa Bung Hatta pernah menegurnya karena satu perkara yang mungkin dianggap kecil.
”Ada satu yang Ayah mau peringatkan kepada Gemala, kalau menulis surat kepada Ayah dan lain-lainnya janganlah dipakai kertas Konsulat Jenderal RI. Surat-surat Gemala, kan, surat privat bukan surat dinas. Jadinya, tidak baik dipakai kertas dari Konsulat itu,” tulis Bung Hatta dalam surat tertanggal 26 Maret 1975.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Baca Epaper Kompas