Salah Perspektif dalam Solusi Pertanian Anak Muda dan Teknologi Digital
Regenerasi petani tidak bisa semata dilakukan dengan proyek-proyek pertanian berbasis anak-anak muda dan teknologi digital. Upaya ini harus dilakukan dengan melihat pertanian dalam struktur masyarakat yang lebih luas.
Rentetan berita terkait permasalahan proyek-proyek pertanian berbasis anak muda dan teknologi digital beberapa bulan ke belakang ini, seperti yang dialami perusahaan rintisan TaniHub (Kompas.com, 12/12/2022), hingga yang terkait dengan program Petani Milenial yang diusung Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Kompas.com, 3/2/2023) menunjukkan lebih dari sekadar kegagalan teknis semata. Lebih mendasar, hal-hal ini mengindikasikan kesalahan paradigmatik–kesalahan dalam melihat pertanian di dalam struktur masyarakat yang lebih luas.
Anak-anak muda di perkotaan, khususnya, dihujani pemberitaan tentang beragam permasalahan pertanian, disertai narasi untuk menyelamatkan petani dan sektor pertanian meskipun seringkali tanpa pemahaman yang komprehensif tentang dinamika sosiologi pedesaan. Kita perlu menelaah kembali asumsi bahwa solusi bagi keterpurukan pertanian adalah dengan menggerakkan anak muda untuk menerapkan pertanian inovatif berbasis digital yang terhubung dengan sumber permodalan dan pasar yang terintegrasi.