Meniti Jalan Panjang Deradikalisasi
Terorisme, selain problem terkait penggunaan kekerasan demi pemaksaan kehendak itu sendiri, juga meninggalkan sejumlah persoalan turunan yang pelik.
Salah satu persoalan turunan itu seputar nasib anak-anak narapidana terorisme. Anak-anak tersebut kebanyakan mengalami trauma psikologis seiring insiden yang dialami anggota keluarga, terutama orangtua. Beberapa di antaranya menyaksikan orangtua mereka menjadi pelaku bom bunuh diri, atau menyaksikan orangtuanya ditangkap penegak hukum.
Kisah nyata dialami Ais, anak pelaku bom bunuh diri sekeluarga di Surabaya, Jawa Timur, Mei 2018. Ais yang kala itu berusia delapan tahun selamat dari ledakan bom. Seiring waktu, Ais dititipkan di panti rehabilitasi sosial di Surabaya, di mana ia dideteksi mengalami pergulatan psikis yang deras dan trauma yang berat (Kompas.id, 13/2/2023).