logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊHilirisasi dan Paradoks Daya...
Iklan

Hilirisasi dan Paradoks Daya Saing

Sejak lama, Indonesia selalu punya peluang menjadi negara besar. Namun, daya eksekusi serta implementasi kebijakan selalu menyimpan persoalannya sendiri.

Oleh
A Prasetyantoko
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4e0OkcXeuXD0ChGBuF47s0CWwW4=/1024x1024/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F06%2Fd3c1147a-a0ce-41a2-936d-de4049ea68a3_png.png

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 sebesar 5,31 persen lebih baik dari perkiraan banyak pihak. Kegiatan ekspor yang meningkat 16,28 persen sepanjang tahun lalu menjadi penyokong utama kinerja ekonomi. Sementara kegiatan konsumsi masyarakat hanya tumbuh 4,93 persen dan investasi tumbuh 3,87 persen.

Meski mengagumkan, pertumbuhan ekonomi cenderung berfluktuasi seiring naik turunnya harga serta permintaan komoditas ekspor di pasar global. Ekspor kita masih didominasi dua komoditas utama, yaitu batubara dan minyak sawit. Harga dan permintaan kedua komoditas ini sangat fluktuatif (super-cycle commodities).

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan