logo Kompas.id
OpiniBalon dan Spionase
Iklan

Balon dan Spionase

Meski mengandung risiko politik, praktik pengumpulan intelijen akan tetap berlangsung, yang selain didukung alat seperti balon atau pesawat dan satelit, juga oleh interaksi manusia.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
Dalam foto yang diberikan oleh warga bernama Brian Branch, tampak balon besar melayang di atas Kingstown, North Carolina, AS, dengan sebuah pesawat melintas di sebelahnya, Sabtu (4/2/2023).
AP/BRIAN BRANCH

Dalam foto yang diberikan oleh warga bernama Brian Branch, tampak balon besar melayang di atas Kingstown, North Carolina, AS, dengan sebuah pesawat melintas di sebelahnya, Sabtu (4/2/2023).

Berita tentang penembakan balon mata-mata China oleh jet tempur F-22 Amerika Serikat menjadi bacaan menarik selama beberapa hari terakhir.

Jagat spionase merupakan bagian tak terpisahkan dalam hubungan internasional. Hal ini berlaku tak hanya terbatas pada negara yang bermusuhan, tetapi juga negara yang memiliki hubungan baik. Masih teringat, bagaimana industri penerbangan Amerika Serikat (AS) absen dari Pameran Kedirgantaraan Le Bourget, Paris, 1993, dengan alasan pameran ini menjadi ajang mata-mata militer.

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan