logo Kompas.id
›
Opini›Pesan Punakawan
Iklan

Pesan Punakawan

Gambar punakawan memang tampak sederhana. Tetapi oleh rakyat, terutama mereka yang tinggal di perdesaan, gambar ini bukan sekadar pelengkap elemen interior, melainkan pembawa petuah, nasihat, dan wejangan kearifan.

Oleh
BUTET KARTAREDJASA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B5B76wZqZaaXBqbx6ZLFAXdWP-E=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F10%2Fb8113c4e-0424-43ae-af34-44fdaf087fe4_jpg.jpg

Di tengah gemuruh narasi-narasi besar, adakalanya kita perlu sesekali menyelam memunguti narasi-narasi kecil di ruang kebudayaan. Entah itu berupa pepatah petitih, peribahasa, kata-kata mutiara, ataupun pantun dan sebangsanya.

Saya kerap terpesona dengan pesan-pesan di lukisan kaca tradisional bergambar punakawan. Selalu sederhana, tetapi menyengat. Setiap melihat lukisan kaca bergambar punakawan—Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong— yang selalu diimbuh petuah bijak, ingatan langsung melambung ke rumah dinas budayawan UK, (almarhum) Umar Kayam, di Bulaksumur, Yogyakarta.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan