Kesehatan
Masa Depan Dokter Umum
Menjadi dokter merupakan pekerjaan yang menyenangkan dan mulia. Dokter Indonesia diharapkan menjadi dokter yang profesional, tak kalah kemampuannya dari dokter di negeri lain.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F11%2F18%2Fa15d590b-ebcd-4fbe-bf10-81e1b839ff52_jpg.jpg)
Dokter memeriksa kandungan seorang pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Saya bekerja di bidang konstruksi dan sekitar tiga tahun lagi akan pensiun. Saya terlambat menikah sehingga anak pertama saya baru saja lulus dokter tahun ini. Dia akan bekerja di Indonesia timur sebelum melanjutkan jadi dokter spesialis. Anak pertama saya ini laki-laki, adiknya perempuan baru semester tiga fakultas ekonomi, sedangkan anak saya yang bungsu perempuan masih kelas tiga SMU.
Saya tak punya tabungan banyak untuk persiapan pensiun meski saya sudah punya rumah sendiri serta mobil pribadi yang sudah tua. Belakangan ini saya rajin mengikuti berita mengenai kehidupan dokter karena saya ingin tahu bagaimana kelak karier anak saya. Sudah tentu saya berharap agar anak saya yang pertama dapat membantu kuliah adik-adiknya nanti. Apakah seorang dokter umum akan punya penghasilan cukup untuk kehidupan keluarganya dan membantu adik-adiknya? Jika saya perhatikan, kehidupan dokter umum di kota saya tampaknya masih sederhana. Mereka masih berjuang mencicil mobil atau rumah. Kehidupan dokter umum sekarang tampaknya tak semewah zaman dulu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Masa Depan Dokter Umum".
Baca Epaper Kompas