logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊImajinasi Baru Kebangsaan
Iklan

Imajinasi Baru Kebangsaan

Indonesia harus mengimajinasikan kembali eksistensinya agar tetap relevan melewati usia 100 tahun di 2045, bahkan hingga 100 tahun berikutnya. Generasi berikut harus memiliki pemahaman geopolitik dan sejarah yang kuat.

Oleh
BUDIMAN SUDJATMIKO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dif2zLJNkJsS-6Q9jRRzYq8qMiw=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F10%2F5a4cb49e-34a2-479c-8c5c-9b332cd9cb5a_jpg.jpg

Baru-baru ini, presiden Brasil yang baru terpilih, Lula da Silva, dalam kunjungan ke Argentina berbicara tentang perlunya menjaga kedaulatan dan keutuhan Amerika Latin dari segi finansial, berupa penggunaan mata uang bersama ”Sur” (Selatan) untuk mendorong bisnis regional.

Apa yang dia katakan mengingatkan saya pada setiap pemimpin dengan visi besar, yaitu pemahaman sejarah dan posisi geostrategis negaranya. Saya jadi teringat perbincangan dengan Lula pada 2011, saat saya menemuinya di kantornya, tentang perlunya pemimpin negara berkembang memiliki visi ruang geopolitik dan sejarah.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan