logo Kompas.id
Opini”Metaverse” Layu Sebelum...
Iklan

”Metaverse” Layu Sebelum Berkembang

Pengembangan metamesta sepertinya lesu darah. Arah tak jelas dan pasar juga bingung. Kita perlu menunggu sampai definisi metamesta jelas, secara teknologi bisa dikembangkan, dan pasar merespons pengembangan ini.

Oleh
ANDREAS MARYOTO
· 1 menit baca
Andreas Maryoto, wartawan senior <i>Kompas</i>
KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Andreas Maryoto, wartawan senior Kompas

Akhir tahun 2021, ketika CEO Facebook yang kemudian berubah menjadi Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan bahwa mereka memasuki bisnis baru, yaitu metamesta atau metaverse, orang kemudian memperbincangkan teknologi ini. Akan tetapi, dalam setahun fokus orang telah beralih lagi. Mereka melihat pengembangan teknologi kecerdasan buatan lebih menarik. Salah satunya adalah kehadiran ChatGPT dari Open AI.

Chaya Shandu di laman New University milik Universitas California Irvine menulis, bayangkan Anda berteleportasi ke pesawat luar angkasa dan disambut oleh teman-teman terdekat Anda. Teman Anda itu yang satu muncul sebagai robot merah cerah, yang lain mengambang di atas tanah, dan yang lainnya tampak seperti diri mereka yang normal. Untuk sisa malam itu, kapal Anda melintasi ruang angkasa saat Anda bermain kartu dan panggilan video dengan teman yang tidak bisa hadir.

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan