logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊManusia Digital dan...
Iklan

Manusia Digital dan Ke(tidak)bebasan

Di era supremasi algoritma hari ini, manusia digital menikmati kebebasan sekaligus terisolasi dalam ruang kehidupan yang terberi. Kita menggenggam otonomi diri sekaligus terdikte oleh tangan-tangan yang tak tampak.

Oleh
AGUS SUDIBYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KNMd2AjQcioP44Ue5ww7eNRtm-E=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F29%2F09246c31-ebfa-4c36-88e8-8f4b05aab168_jpg.jpg

Kebebasan di antara pilihan-pilihan yang terbatas dan ditentukan secara eksternal sesungguhnya merupakan simulakra kebebasan.

Sebuah keadaan di mana kita sepertinya menggenggam kebebasan, tetapi sesungguhnya terbelenggu. Kita memiliki otonomi diri sekaligus tersandera kendali pihak lain. Sudut pandang ini sering jadi titik tolak untuk mempersoalkan paham kebebasan memilih dalam konteks pemilu dan kebebasan konsumen membeli produk dalam konteks consumer model of freedom.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan