logo Kompas.id
OpiniSuara dari Desa
Iklan

Suara dari Desa

Bau sampah tidak terlalu menyengat. Sri dan Erning menunjukkan kepada saya gaun dari bahan sampah daur ulang. Tentu tidak untuk pemakaian sehari-hari. Mungkin di dunia ”fashion” disebut ”haute couture”, adibusana.

Oleh
Linda Christanty
· 1 menit baca
Linda Christanty
SALOMO TOBING

Linda Christanty

Sampah lebih sering dikaitkan dengan masalah perkotaan sebagaimana banjir dan kemacetan. Anggapan itu akan mempersempit wilayah penanganan sampah di negara ini. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada 2022, jumlah kota di negara Indonesia hanya 98, sedangkan desa berjumlah 74.961, lebih 700 kali lipat dibandingkan kota. Menangani sampah desa jelas krusial. Kota besar, seperti Jakarta, pun dikelilingi, bahkan terdiri atas sekumpulan desa atau kampung.

Pada akhir 2022 lalu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di masa Menteri Abdul Halim Iskandar ini melibatkan saya menulis tentang sampah desa, yang dihubungkan dengan penggunaan dana desa. Saya berangkat ke Desa Jatipuro di Jawa Tengah untuk melihat langsung penanganan sampah di sana.

Editor:
BUDI SUWARNA, DAHONO FITRIANTO
Bagikan