logo Kompas.id
OpiniSeni dan Rakyat, Selamanya
Iklan

Seni dan Rakyat, Selamanya

Dengan difungsikannya gedung rusak dan miskin sebagai galeri, seni bisa bertemu lagi dengan sahabat lamanya: kaum kebanyakan. Hasrat naluriah seniman untuk bertemu rakyat pun tersampaikan.

Oleh
AGUS DERMAWAN T
· 1 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Beberapa tahun terakhir sangat banyak seniman yang merasa senang dan nyaman menggelar karyanya di sembarang tempat, bahkan di gedung bobrok hingga di rumah dusun sejumlah desa.

Di Jalan Gereja Theresia, Jakarta, ada Balai Budaya. Sebuah gedung kebudayaan bersejarah yang sudah tirus dan lusuh karena luput diurus oleh negara—sementara swasta yang ingin mengurus selalu mendapat kendala. Atap gedung itu bocor, plafonnya bengkah, dan lantainya pecah-pecah. Namun, para seniman ”memaksa” menerobos masuk dan menggunakannya.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan