Kolaborasi, Bukan Kompetisi antara Laki-laki dan Perempuan
Sudah bukan saatnya mempertentangkan perbedaan peran laki-laki dan perempuan. Sekarang adalah waktunya bagi perempuan dan laki-laki berkolaborasi untuk menciptakan kesetaraan jender yang akan menguntungkan keduanya.
Kesetaraan jender masih sering dianggap βhanyaβ sebagai isu perempuan. Bahkan setelah beberapa dekade upaya kemajuan untuk menjadikan perempuan mitra yang setara dengan laki-laki dalam ekonomi dan masyarakat oleh berbagai pihak, kesenjangan di antara laki-laki dan perempuan tetap besar, khususnya di tempat kerja yang tidak banyak mengalami perubahan dari tahun ke tahun.
Terlihat dari angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus, 2021 di mana tenaga kerja laki-laki sebanyak 82,27 persen sedangkan tenaga kerja perempuan sebanyak 53,34 persen. Di bulan yang sama pada 2019, tenaga kerja laki-laki sebanyak 83,25 persen dan tenaga kerja perempuan sebanyak 51,81 persen. Angka ini merupakan cerminan dari budaya patriarki di Indonesia yang masih mengakar dan mengidentifikasi pekerjaan di ruang domestik melekat pada peran perempuan.