logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMemahami Wacana Digital Rupiah
Iklan

Memahami Wacana Digital Rupiah

Sejauh mana Bank Indonesia akan bersaing dengan para penerbit uang elektronik yang ada dan bagaimana Bank Indonesia bisa tetap melaksanakan peran regulator dengan bijak. Semua itu perlu dipikirkan mendalam.

Oleh
RICO USTHAVIA FRANS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RwXTI6PPexrpqRxZ7GFsYpeZg9I=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F08%2F92a2185c-bcb6-48e9-ac13-4f36c99345d8_jpg.jpg

Pembayaran elektronik menggunakan kartu kredit, kartu debit, uang elektronik, maupun pendebitan tabungan sudah semakin jamak. Pergeseran gaya hidup ke transaksi daring dan dukungan infrastruktur pembayaran daring maupun luring menggunakan QRIS mendorong pesat adopsi pembayaran elektronik. Meski demikian, penggunaan uang kartal masih tetap tumbuh sebesar 8.4 persen secara tahunan pada November 2022.

Sementara itu, walaupun dunia kripto sedang dilanda "musim dingin", telah terbentuk persepsi koin kripto sebagai alat bayar untuk membeli aset-aset kripto maupun sebagai instrumen pembayaran utama di platform Web 3. Hal ini mengarah kepada cryptoization, yaitu berkembangnya koin kripto sebagai alat bayar yang dapat menggantikan uang resmi.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan