logo Kompas.id
OpiniQatar, Kejutan, dan ”Jalan...
Iklan

Qatar, Kejutan, dan ”Jalan Ketiga”

Setiap kejutan harus dapat memberi harapan akan hadirnya berbagai pilihan akan pemaknaan. Berbagai kejutan yang terjadi hingga final Piala Dunia mengajarkan kita untuk membangun sebuah peradaban yang lebih baik.

Oleh
AGUSTINUS GR DASION
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Nlj0q6r1I590ZSh_uC3u3svzEAs=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F06%2Fd26b8f46-51e9-4667-be0d-3a13ad8f31f1_jpg.jpg

Final Piala Dunia kali ini memang ”gila”. Argentina keluar sebagai pemenang dalam pertandingan yang sangat menegangkan. Benar kata Sindhunata dalam tulisannya (Kompas, 18/12/22), ”Cinta akan bola bagaikan cinta akan hidup. Ia tidak hanya berhenti pada akalnya. Emosi terkuras, ia tak dapat dimengerti, mengapa bola terasa makin menuntut untuk memertaruhkan hidupnya”.

Jantung para fans Argentina seakan hampir copot ketika Mbappe menjawab keraguan para fans dengan mencetak dua gol dalam waktu kurang dari lima menit. Argentina membalas memberi tekanan ketika gol Messi kembali memberi harapan kemenangan tanpa babak adu penalti. Namun tim ”Ayam Jantan” tetap merupakan juara bertahan yang punya mental juara. Gol ketiga Mbappe semakin menegaskan bahwa bola adalah sebuah ketidakpastian. Sebab jika pasti, dia tidak harus dibayar dengan emosi, tawa, dan air mata.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan