Kekerasan dalam Hubungan
Kekerasan dan Maskulinitas
Individu yang merasa maskulinitasnya terancam akan lebih mungkin melakukan kekerasan jika ia memiliki disposisi kemarahan. Karena itu maskulinitas perlu didefinisikan secara lebih luwes dan positif.

Ilustrasi
Kekerasan dalam hubungan merupakan fenomena yang terus tumbuh hingga kini. Data Komnas Perempuan menunjukkan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di dalam hubungan. Pada 2019 terdapat 11.105 kasus, pada 2020 sebanyak 6.480 kasus, dan pada 2021 sebanyak 7.770 kasus. Selain itu, UN Women juga menyatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 memperparah kekerasan terhadap perempuan di ranah personal.
Jika berbicara mengenai pelaku maupun korban kekerasan di dalam hubungan, penelitian menemukan variasi yang berbeda-beda atas siapa yang lebih banyak melakukan kekerasan. Namun para peneliti setuju bahwa laki-laki pelaku memberikan dampak cidera yang lebih parah dibanding perempuan pelaku. Kekerasan di dalam hubungan ini memberikan banyak dampak negatif kepada korban, mulai dari cidera secara fisik, rendahnya kepercayaan diri, depresi, gangguan tidur, gangguan makan, hingga kematian.