logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊNaturalisasi Tanpa Benahi...
Iklan

Naturalisasi Tanpa Benahi Fondasi

Program naturalisasi pemain tidak otomatis mendongkrak prestasi. Perlu pembenahan mendasar untuk membangun tim nasional sepak bola Indonesia.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
Dua pemain sepak bola naturalisasi, Jordi Amat (kiri) dan Sandy Walsh, memegang bendera Merah Putih seusai melakukan pengambilan sumpah janji setia sebagai warga negara Indonesia  di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Jakarta, Kamis (17/11/2022).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Dua pemain sepak bola naturalisasi, Jordi Amat (kiri) dan Sandy Walsh, memegang bendera Merah Putih seusai melakukan pengambilan sumpah janji setia sebagai warga negara Indonesia di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Pengucapan sumpah janji setia sebagai warga negara Indonesia oleh dua pesepak bola, Jordi Amat dan Sandy Walsh, Kamis (17/11/2022), menambah panjang daftar atlet naturalisasi, terutama di cabang sepak bola. Tercatat lebih dari 30 atlet sepak bola profesional telah beralih kewarganegaraan menjadi WNI. Sebagian karena keinginan pribadi lalu dibantu oleh klub mereka bernaung, sebagian lagi karena diusahakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA menerapkan syarat bagi atlet sepak bola untuk berpindah negara. Pemain yang belum pernah membela tim nasional negara asalnya bisa membela negara baru jika memenuhi satu dari empat syarat: pemain itu lahir di negara tersebut, ayah atau ibunya lahir di negara tersebut, kakek atau neneknya lahir di negara tersebut, atau telah lima tahun tinggal di negara tersebut.

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan