Perempuan Ulama
Banyak bukti yang kuat tentang peran perempuan dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti gerakan sayap perempuan dari Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, serta para perempuan pahlawan, seperti Cut Meutia dan Cut Nya Dien.
Sebelum pandemi Covid-19, berulang kali saya diminta menemui rombongan mahasiswa-mahasiswi dari seluruh penjuru dunia dalam bermacam program pertukaran ke Indonesia. Salah satu mata kegiatan populer adalah diskusi dengan Fatayat NU dan Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah. Betapa terkejutnya mereka setelah memahami betapa perempuan dan gerakan perempuan di kalangan umat Islam di Indonesia cukup kuat dan berkontribusi besar.
Perempuan dalam Islam yang mereka imajikan lebih banyak dipengaruhi oleh wajah perempuan dalam masyarakat Islam di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi. Sejak beberapa tahun belakangan, ini ditambah oleh gambaran perempuan di Afghanistan, di bawah kepemimpinan Taliban, di mana perempuan tidak diperbolehkan bersekolah, diharuskan menutup sekujur tubuhnya, dan diposisikan sebagai subordinat laki-laki, dan dibatasi peran di ruang publiknya.