Selamat Hari Raya Sumpah Pemuda
Bahasa Indonesia dilahirkan untuk mempersatukan perbedaan. Namun, kita saban hari justru saling mencerca dan menghina, saling menyalahkan, tercerai berai menjadi sejumlah kelompok menggunakan bahasa Indonesia.
Sembilan puluh empat tahun yang lalu, M Tabrani dengan gempita mengusulkan satu nama bahasa sebagai simpul bangsa. Sembilan puluh empat tahun yang lalu pula M Tabrani beradu argumen dengan M Yamin yang juga berusul satu nama bahasa yang lain sebagai perekat bangsa. M Yamin kekeuh dengan nama bahasa Melayu, sementara M Tabrani kukuh dengan nama bahasa Indonesia.
Bukan tanpa alasan, M Tabrani memiliki logika yang teguh perihal pengusulan nama bahasa persatuan. Ia berlandaskan pada dua ikrar dalam Sumpah Pemuda, yakni bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia dan berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Jika Tanah Air dan bangsa menjadi Tanah Air Indonesia dan berbangsa Indonesia, seharusnya bahasa pun menjunjung tinggi bahasa yang satu, yakni bahasa Indonesia.