Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Desa
Kita bersama perlu mengkaji seberapa jauh kita dapat meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat desa terpencil. Kita juga perlu menilai bagaimana telemedicine dapat membantu masyarakat terpencil.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F24%2F3a3b131f-bae0-414d-92c8-dce103f854fe_jpeg.jpg)
Dokter Rini Rahman (kanan) menimbang berat bayi di Balai Desa Kibay, Kecamatan Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, pertengahan Agustus 2015. Rini dokter PTT yang bertugas di daerah pedalaman di Keerom. Ia turut membawa anaknya, Badranaya (baju merah).
Sebagai warga negara yang pernah bertugas di daerah terpencil, khususnya Indonesia Timur, saya merasa gembira Kementerian Kesehatan sekarang ini sudah lebih peduli pada upaya penyuluhan dan pencegahan penyakit. Bahkan kita sekarang juga sudah memahami betapa pentingnya surveilans penyakit.
Pembangunan pedesaan kita berjalan cukup cepat, namun tetap harus diakui masih banyak desa yang terpencil dan tertinggal. Masyarakat desa kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Kesehatan Masyarakat Desa".
Baca Epaper Kompas