logo Kompas.id
OpiniDiperlukan Etika ”Metaverse”
Iklan

Diperlukan Etika ”Metaverse”

Membangun landasan etika yang kuat untuk ”metaverse” mengharuskan kita mendahului regulasi mandiri industri sebelum menjadi norma. Kita juga harus memperhatikan bagaimana ”metaverse” sudah menyimpang dari AI.

Oleh
ASWIN RIVAI
· 1 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Banyak perusahaan berusaha membentuk bagaimana realitas virtual dan identitas digital akan digunakan untuk mengatur lebih banyak kehidupan kita sehari-hari, mulai dari pekerjaan dan perawatan kesehatan hingga belanja, bermain gim, dan bentuk hiburan lainnya.

Peluang metaverse tampaknya tidak terbatas, tetapi tanpa adanya pengawasan independen, risiko juga tidak terbatas. Metaverse belum ada di sini, dan ketika tiba, itu tidak akan menjadi domain tunggal yang dikendalikan oleh satu perusahaan mana pun. Facebook ingin menciptakan kesan itu ketika mengubah namanya menjadi Meta, tetapi rebranding-nya bertepatan dengan investasi besar oleh Microsoft dan Roblox.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan