Dewasa Beragama, Doa Sepanjang Jalan Kemerdekaan
Untuk mewujudkan merdeka dan dewasa beragama, negara berperan pada tataran esensial dengan memajukan kesadaran beragama secara moderat dan pada tataran pragmatis menetapkan peraturan yang menjamin kebebasan beragama.
Menarik artikel Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, ”Merdeka dan Dewasa Beragama” (Kompas, 22/8/2022). Menurut Menag, secara normatif kita sudah merdeka beragama. Ada jaminan konstitusional. Namun, secara empiris, kita belum sepenuhnya merdeka. Salah satu indikasinya adalah kita belum dewasa beragama.
Sikap ketidakdewasaan beragama ditunjukkan dengan penyebaran kebencian dan menjelekkan agama lain, bersikap egois dan mau menang sendiri. Sikap seperti ini adalah sikap beragama yang kekanak-kanakan. Umat beragama diharapkan menjadi sungguh-sungguh dewasa (mature in religiousity) dan bukan berpura-pura dewasa (pretending to be mature in religiousity).