logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDukungan bagi Berakhirnya...
Iklan

Dukungan bagi Berakhirnya Perang

Banyak negara di Asia-Afrika sangat ingin perang di Ukraina berhenti. Negosiasi damai merupakan kuncinya, tetapi tampaknya jalan menuju ke arah itu nyaris tertutup.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
Alena dan putrinya, Sabina (2), pengungsi dari Melitopol, mengantre untuk mendapatkan jatah bantuan di Zaporizhzhia, Ukraina, Kamis (11/8/2022). Serangan roket di PLTN Zaporizhzhia oleh militer Rusia dan Ukraina menimbulkan kekhawatiran tentang potensi bencana nuklir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
SG

Alena dan putrinya, Sabina (2), pengungsi dari Melitopol, mengantre untuk mendapatkan jatah bantuan di Zaporizhzhia, Ukraina, Kamis (11/8/2022). Serangan roket di PLTN Zaporizhzhia oleh militer Rusia dan Ukraina menimbulkan kekhawatiran tentang potensi bencana nuklir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Perang Ukraina telah berlangsung hampir enam bulan. Tak ada tanda-tanda konflik bersenjata ini akan mereda. Ada kekhawatiran perang justru bakal membesar.

Menjelang enam bulan serangan Rusia yang berlangsung sejak 24 Februari lalu, Pemerintah Ukraina melalui Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mempertanyakan sikap netral negara-negara di Asia-Afrika. Di sisi lain, Ukraina mengapresiasi Presiden Indonesia Joko Widodo karena menjadi pemimpin negara Asia pertama yang datang ke Kyiv di tengah kondisi perang. Kunjungan Jokowi dinilai sebagai dukungan politik penting (Kompas, 18 Agustus 2022).

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan