logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSpiritualisme Ubud
Iklan

Spiritualisme Ubud

Jika merunut sejarah, spiritualitas yang dipancarkan Ubud tidak melulu dibawa dan berkembang karena adanya pergerakan orang Barat, tetapi juga mencuat dari kedalaman kebudayaan Bali.

Oleh
PUTU FAJAR ARCANA
Β· 1 menit baca
Putu Fajar Arcana, Wartawan Senior <i>Kompas</i>
Kompas

Putu Fajar Arcana, Wartawan Senior Kompas

Anak Agung Gde Rai (67) punya kebiasaan rutin. Sebagaimana umumnya orang desa, Gung Rai selalu bangun pagi. Sering kali bahkan lebih dulu daripada matahari. Saat langit belum galang kangin alias terang di timur, ia sudah menenteng segelas kopi. Seteguk seduhan bubuk berwarna hitam itu sudah membuatnya menggenggam setangkai sapu lidi. Pelan-pelan ia mulai menyapu daun-daun jatuh yang berserakan di halaman.

Di musim kemarau seperti saat ini, pohon-pohon besar yang tumbuh menaungi halaman Museum ARMA (Agung Rai Museum of Art) Ubud setiap saat menggugurkan daun-daunnya. Pepohonan selalu memahami bahasa musim dengan caranya yang misterius. Dedaunan tua pun tak pernah menolak melepaskan diri dari ranting sebelum akhirnya terbaring ke haribaan bumi.

Editor:
SARIE FEBRIANE
Bagikan