logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บPerluas Penerimaan Transpuan
Iklan

Perluas Penerimaan Transpuan

Stigmatisasi menjadi penghalang mendasar bagi transpuan untuk hidup normal dan berkembang sebagai manusia. Penerimaan keluarga dan lingkungan krusial.

Oleh
Redaksi
ยท 1 menit baca
Seorang transpuan lansia mengamen di pasar di kawasan Otista, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Sebagian transpuan diasingkan oleh keluarganya dan harus mandiri menghidupi diri sendiri meski kondisi badan telah lemah dan sakit-sakitan.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Seorang transpuan lansia mengamen di pasar di kawasan Otista, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Sebagian transpuan diasingkan oleh keluarganya dan harus mandiri menghidupi diri sendiri meski kondisi badan telah lemah dan sakit-sakitan.

Liputan tematis Kompas yang dipublikasikan sejak Senin (25/7/2022) mengungkapkan fakta bahwa transpuan ada di sekitar kita sejak lama. Namun, dari dulu hingga sekarang, mereka berjuang agar bisa diterima masyarakat, lingkungan, bahkan keluarganya sendiri.

โ€Cengkeramanโ€ stigmatisasi membuat transpuan terdiskriminasi. Stigma itu di antaranya anggapan bahwa transpuan simbol aib dan pembawa bencana. Tak heran, hak-hak mereka sebagai warga negara banyak dilanggar. Transpuan pun kian tersisih di negerinya sendiri (Kompas, 25 Juli 2022).

Editor:
ADI PRINANTYO
Bagikan