logo Kompas.id
›
Opini›Perlu Lebih Tegas pada Junta...
Iklan

Perlu Lebih Tegas pada Junta Myanmar

Eksekusi empat aktivis demokrasi oleh junta Myanmar bukan hanya bukti junta tak berniat menyelesaikan krisis. Junta mencemooh semuanya, termasuk ASEAN.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
Seorang warga Myanmar yang tinggal di Thailand mengangkat poster foto pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dalam unjuk rasa di luar kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Thailand di Bangkok, Thailand, Selasa (26/7/2022).
AP PHOTO/SAKCHAI LALIT

Seorang warga Myanmar yang tinggal di Thailand mengangkat poster foto pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dalam unjuk rasa di luar kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Thailand di Bangkok, Thailand, Selasa (26/7/2022).

Dari awal, setelah para pemimpin Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bertemu di Jakarta, 21 April 2021, dan merumuskan lima poin konsensus penyelesaian krisis politik di Myanmar, sudah terlihat tidak ada niat baik dan serius dari junta militer Myanmar. Pemimpin junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing hadir pada pertemuan itu. Namun, tidak terlihat sama sekali ia ingin melaksanakan lima konsensus ASEAN tersebut.

Setahun lebih pertemuan di Jakarta, yang menghasilkan lima konsensus ASEAN, itu berlalu. Keketuaan ASEAN pun berganti, dari Brunei Darussalam ke Kamboja. Namun, implementasi lima poin konsensus ASEAN mandek. Dari lima konsensus, hanya dua yang terlaksana: penunjukan utusan khusus ASEAN dan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar. Tiga poin lain—penghentian kekerasan, dialog konstruktif, dan akses ASEAN kepada semua pihak di Myanmar—tak berjalan.

Editor:
ADI PRINANTYO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan